Kamis, 11 Oktober 2012

Siapakah aku ?


Who am I ?

Siapakah saya adalah pertanyaan yang umum kita jumpai, namun jawaban untuk setiap orang pasti berbeda. Tapi apakah kita sudah menjawab dengan maksud sebenarnya mengenai diri kita? Apakah hanya sekedar jawaban asal-asalan? Apakah keluarga, teman, guru, bahkan pasangan kita tahu tentang diri kita yang sesungguhnya? Apakah kamu sudah menunjukkan bahwa kamu adalah dirimu, atau kamu hanya menyembunyikannya dan berharap mereka dapat mengetahui dengan sendirinya? Apakah pernah terlintas sedikit saja, untuk memikirkan siapakah diri kita sesungguhnya? Mungkin saat mendengar pertanyaan seperti itu, ada dua kemungkinan yang biasanya anda lakukan. Pertama, anda tidak segera menjawabnya karena pikiran kosong, tidak terlintas apapun tentang “siapa aku” apakah kamu manusia? Apakah kamu alien? Kedua, kita akan menjawab pertanyaan tersebut dengan menyebutkan sifat-sifat kita, seberapa besar kemauan anda untuk bekerja keras, dan juga menyebutkan kelebihan-kelebihan serta kelemahan kita, namun kecil kemungkinan nya kita akan memberi tahu tentang kelemahan kita, karena kita tidak mau terlihat lemah dihadapan orang lain, terutama jika pertanyaan tersebut diajukan ketika wawancara sebuah pekerjaan.

Namun dari semua pertanyaan diatas, jawabannya satu, hanya kita yang tahu. Orang lain tidak mengetahui jati diri kita yang sesungguhnya. Mereka hanya mengenal luarnya saja. Jika kita mau mengenal diri kita lebih dalam, maka kita harus mengerti siapa kita, apa kita, dan mengapa kita seperti ini.

Tapi tetap saja, persoalan “siapa aku” adalah suatu topik yang sangat susah untuk dibicarakan. Walaupun diri kita hanya kita yang tahu. Akan tetapi persepsi “siapa aku” untuk setiap orang berbeda-beda. Ada yang menganggap bahwa jati diri adalah sifat-sifat manusia. Ada juga yang menganggap jika jati diri adalah pekerjaan, pangkat, title, bahkan apa yang tidak disukai dan apa yang disukai.

You live in confusion and the illusion of things. There is a reality. You are that reality. When you know that, you know that you are nothing, and in being nothing, are everything. That is all.
— Kalu Rinpoche (1904-1989)

Maka disini saya akan menjelaskan siapakah diri saya menurut pandangan saya sendiri.
Saya adalah saya. Saya adalah sebuah keunikan, mereka tidak sama seperti saya dan saya tidak sama seperti mereka. Saya adalah tubuhku, suaraku, mataku, hidungku, pikiranku. Saya adalah sebuah hasrat. Hasrat untuk menjadi yang terbaik, bukan menjadi yang sempurna. Hasrat untuk memberikan yang terbaik dari yang terbaik. Saya adalah seorang manusia. Manusia yang ingin diakui. Manusia yang ingin dianggap ada, tidak hanya sekedar nama.

Saya adalah seorang teman. Teman yang rela membantu anda dalam suka maupun duka. Teman yang akan mendukungmu dengan sepenuh hati. Teman yang tidak pernah mengeluh tentang mu. Teman yang tidak pernah ragu terhadapmu. Teman yang anda cari-cari. Teman yang selalu mendengarkan keluh kesahmu, tawa riangmu.

Saya adalah seorang remaja dengan krisis identitas yang tidak pernah menilai orang dari luarnya, dan menilai orang dari “katanya”. Tapi saya adalah orang yang menilai dari pengalaman sendiri setelah mengenal baik orang tersebut. Saya adalah orang yang selalu berfikir positif atas apapun yang terjadi, karena semua yang terjadi di dunia ini tidak hanya berdasarkan hitam dan putih, tidak sekedar jahat dan baik. Setiap hal yang terjadi pasti disertai sebuah atau beberapa alasan yang mungkin kita tidak mengetahuinya. Hidup tidak hanya dilihat dari satu sisi, melainkan dari dua sisi. Dan saya adalah seorang manusia biasa yang berharap mendapatkan perlakuan yang sama dari orang lain seperti saya memperlakukan mereka dengan sebaik mungkin.

Saya adalah orang yang berbeda setiap harinya. Karena apa yang saya lakukan hari ini akan mempengaruhi siapa saya keesokan hari.

I’m a million different people from one day to the next…
— The Verve, Bittersweet Symphony

Saya adalah seorang pemikir, yang kadang berpikir terlalu keras dan kadang bahkan tidak berpikir sama sekali. Saya adalah seorang yang pendiam diluar dan cerewet didalam. Siapa yang tahu pikiran-pikiran liar ku? Tentu hanya saya seorang yang tahu. Dan saya adalah orang yang jarang menceritakan hal pribadi kepada orang baru, ataupun kepada orang yang belum saya percayai sepenuhnya. Saya adalah seorang pemilih. Saya adalah perempuan yang tidak suka dibicarakan oleh banyak orang tapi ingin dikenal oleh banyak orang.

I want to be the thing thay pray never comes around. The thing obviously not the topic of their conversation. -  Johnny Depp (American film Actor. b.1963)

Saya adalah sebuah kebebasan. Saya bebas berekspresi, bebas menjadi apa yang saya inginkan. Tidak ada yang bisa mencegahku, tidak kamu, tidak pula orang lain.

I own me, and therefore, I can engineer me. I am me, and I am Okay. – Abraham Lincoln  (American 16th US President (1861-65)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar